MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran program Collaborative Digital Class (CDC) 2025 yang bertajuk “1 Sekolah 1 Programmer Andalan”. Program ini diluncurkan untuk meningkatkan literasi digital dan talenta teknologi siswa di seluruh sekolah di Sulawesi Selatan, tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulsel.
Dalam sambutannya yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi menyatakan, “Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan Sulsel dan seluruh jajaran yang telah menginisiasi program ini di tengah efisiensi anggaran. Namun, ternyata masih mampu membangun kolaborasi dengan baik bersama unsur-unsur swasta atau memberdayakan pendekatan pentahelix.”
Program ini merupakan inisiatif dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dengan tujuan meningkatkan literasi dan talenta digital siswa melalui pendekatan kolaboratif tanpa melibatkan APBD. Dalam program ini, lebih dari 3.000 peserta didik mengikuti berbagai pelatihan, termasuk Literasi Digital Bijak Bermedia Sosial, Pelatihan Basic Cyber Security, dan Pelatihan Robotik. Selain itu, sekitar 730 guru dan tenaga pendidik juga berpartisipasi dalam pelatihan mengenai Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI), Visualisasi Data, dan Produksi Video.
Fatmawati berharap, agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sulsel terus berinovasi dan berkolaborasi meskipun tengah dihadapkan pada efisiensi anggaran. “Kita bangga jika seluruh OPD dapat berinovasi seperti ini, dapat menginisiasi program. Tentu, dengan kondisi seperti saat ini, kita masih dapat berkembang dan maju,” ujarnya.
Fatmawati juga mengungkapkan harapannya agar program 1 Sekolah 1 Programmer Andalan dapat menyiapkan generasi muda yang cerdas, unggul, dan terampil secara digital, siap bersaing di era global menuju Indonesia Emas 2045. “Per hari ini kita harus menyiapkan generasi muda yang cerdas, dan tentunya kita semua menyadari bahwa transformasi digital saat ini sangat cepat. Teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi inti dari berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, dan industri kreatif,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Iqbal Nadjamuddin, menjelaskan bahwa CDC 2025 bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dengan pendekatan kolaboratif, melibatkan berbagai pihak tanpa menggunakan anggaran daerah. Ia berharap program ini akan mencetak satu siswa dari setiap sekolah yang menjadi programmer andalan dengan keterampilan pemrograman dan literasi digital yang mumpuni.
“Kami mengapresiasi seluruh mitra yang bersinergi dalam kegiatan ini. Kami berharap program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem digital yang kuat di Sulsel,” ujar Iqbal. Ia juga berharap agar para peserta didik dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan menjadi inovator yang mampu menggunakan teknologi untuk menciptakan solusi bagi masyarakat.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan kolaborasi yang erat, program ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan teknologi dan berkontribusi pada perkembangan digital di Sulawesi Selatan.
Comment