MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Haji, Umrah, dan Kerjasama Luar Negeri, Dr. H. Bunyamin M. Yafid, Lc., M.H, menegaskan pentingnya peningkatan layanan haji dalam sebuah pertemuan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, Sabtu (22/3).
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Fokus utama diskusi adalah peningkatan pelayanan jemaah serta langkah-langkah konkret dalam menangani berbagai permasalahan yang muncul selama penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Dalam paparannya, Bunyamin mengungkapkan bahwa Kementerian Agama terus mengawasi perkembangan ibadah haji dan umrah, termasuk berbagai kendala yang muncul di Madinah sejak Januari lalu. Salah satu upaya yang kini dilakukan adalah bekerja sama dengan Badan Haji yang baru dibentuk untuk memitigasi berbagai permasalahan dalam pelaksanaan haji.
“Kami akan mendisiplinkan seluruh penyelenggara perjalanan, baik PPIU, PIHK, maupun KBIHU, agar pelayanan kepada jemaah semakin optimal,” ujar Bunyamin.
Selain itu, ia menyoroti percepatan proses perizinan PPIU yang kini lebih dipermudah. Namun, dengan kemudahan ini, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan kepada jemaah. Dalam waktu dekat, akan ada revisi terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang mengatur penyelenggaraan haji dan umrah.
Lebih lanjut, pengawasan terhadap PPIU dan PIHK semakin diperketat, termasuk melalui peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Langkah ini memungkinkan tindakan hukum yang lebih tegas terhadap penyelenggara yang melanggar aturan.
Untuk penyelenggaraan haji tahun ini, Bunyamin menekankan peran KBIHU dalam mendukung petugas haji, meski dalam satu kloter hanya diperbolehkan satu ketua kelas. Ia juga mengungkapkan bahwa pesawat yang digunakan untuk Embarkasi Makassar (UPG) akan beralih ke Boeing 777 setelah insiden kebakaran pesawat tahun lalu. Selain itu, pemerintah tengah mengupayakan fasilitas fast track di Embarkasi Makassar guna mempercepat proses keberangkatan jemaah.
Tidak hanya itu, regulasi terkait penggabungan mahram akan diperketat sebagai bagian dari upaya peningkatan disiplin dalam penyelenggaraan haji. Hal ini dilakukan untuk memastikan perjalanan ibadah berjalan sesuai syariat dan regulasi yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail, menekankan pentingnya kepatuhan seluruh penyelenggara haji dan umrah terhadap regulasi yang ada. Ia mengingatkan bahwa ada tiga aturan utama yang harus menjadi pedoman dalam layanan haji dan umrah, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, PMA Nomor 5 Tahun 2021, dan PMA Nomor 6 Tahun 2021.
“Jika kita menjalankan aturan ini dengan baik, operasional layanan haji dan umrah akan berjalan lebih aman dan lancar,” ujar Ikbal.
Selain itu, Ikbal juga menyoroti perlunya perbaikan dalam aspek akomodasi, terutama di Madinah, menyusul banyaknya keluhan jemaah pada musim haji sebelumnya. Kehadiran Tenaga Ahli Menteri Agama dalam pertemuan ini menjadi langkah konkret untuk mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi.
Upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan layanan haji dan umrah patut diapresiasi, terutama dengan adanya pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan fasilitas bagi jemaah. Namun, tantangan di lapangan tetap ada, seperti koordinasi antara berbagai pihak terkait serta kesiapan infrastruktur dalam mendukung kebijakan yang baru diterapkan.
Revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 menjadi momentum penting untuk menyesuaikan regulasi dengan dinamika terkini. Selain itu, efektivitas pengawasan dan tindakan tegas terhadap pelanggar aturan juga harus diimbangi dengan pembinaan bagi para penyelenggara, sehingga peningkatan layanan tidak hanya berbasis sanksi, tetapi juga peningkatan kualitas secara menyeluruh.
Dengan langkah-langkah yang telah dicanangkan, harapannya penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lebih baik dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih nyaman bagi seluruh jemaah.
Comment