BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Aktivis lingkungan, pemuda, dan tokoh masyarakat (Tomas) di Kabupaten Barru menggelar sarasehan dan aksi penanaman pohon dengan tema “Silaturahmi Ekologi, Refleksi Keagamaan dan Tanggung Jawab Sosial” pada Minggu (07/04/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Rumah Buku yang terletak di Mangkoso, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Acara ini digagas oleh Ustad Rusman, penyuluh agama dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, yang juga merupakan inisiator Rumah Buku. Dalam sambutannya, Ustad Rusman menekankan pentingnya menjadikan Rumah Buku bukan hanya sebagai ruang literasi, tetapi juga sebagai ruang ekologi dan edukasi.
“Rumah Buku bukan sekadar perpustakaan, tetapi kami harap bisa menjadi ruang ekologi, di mana kita dapat belajar dan mempraktikkan hidup yang lebih selaras dengan alam, dengan memanfaatkan limbah kayu, plastik bekas, dan botol kaca sebagai media bertumbuh,” ujar Ustad Rusman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa menjaga lingkungan merupakan bagian dari ibadah, yang harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh kelompok dan generasi. “Kami percaya, menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah. Semoga forum ini menjadi ruang bertumbuhnya semangat dan komitmen kita bersama,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai elemen pemuda dan komunitas peduli lingkungan di Kabupaten Barru, seperti Gusdurian, PMII, KPSP, BPK Oi Barru, dan Rumah Panrita. Mereka bersatu dalam semangat gotong royong untuk menjaga bumi melalui langkah-langkah sederhana namun bermakna.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abubakar, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasi dan mengingatkan pentingnya kepemimpinan yang sejati. Menurutnya, kepemimpinan tidak hanya tentang jabatan, tetapi juga tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Kita dijadikan khalifah di muka bumi bukan hanya untuk memimpin keluarga, tetapi juga untuk memelihara dan merawat lingkungan sekitar agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita,” tuturnya.
Selain itu, Iwan Dento, aktivis lingkungan peraih penghargaan Kalpataru, memberikan pesan inspiratif mengenai pentingnya perjuangan tanpa pamrih dalam pelestarian alam. “Saat ini kita butuh cerita-cerita baik seperti kisah perjuangan pelestarian yang dilakukan Ustad Rusman. Jangan pernah lelah dan jangan pernah berharap imbalan dalam menjaga bumi,” tegasnya.
Acara ini ditutup dengan aksi simbolis penanaman pohon di sekitar Rumah Buku, yang diikuti oleh seluruh peserta. Diharapkan, langkah kecil ini dapat menjadi awal dari gerakan besar yang terus tumbuh dan mengakar di hati masyarakat Barru, dalam upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan.
Comment