Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Bahas Anggaran Kopdes Merah Putih dengan Menteri Keuangan dan BUMN

MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Budi Arie Setiadi, enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai anggaran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dan menyerahkan pembahasan tersebut kepada Menteri Keuangan dan Menteri BUMN. Pernyataan ini disampaikan Budi usai menghadiri acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih di Makassar.

“Soal anggaran nanti akan dibicarakan oleh Menteri Keuangan dan Menteri BUMN,” ungkap Budi kepada awak media, Sabtu (26/4).

Budi menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih dirancang untuk menjadi saluran distribusi bagi seluruh subsidi negara, termasuk pupuk subsidi, bantuan sosial, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan bahwa koperasi ini harus mampu menghasilkan keuntungan minimal Rp1 miliar per tahun.

“Kopdes Merah Putih akan menyalurkan berbagai bantuan negara, seperti pupuk subsidi, bantuan sosial, makan bergizi gratis, dan LPG. Saya tanya, apakah Kopdes Merah Putih ini rugi? Tidak, harus untung minimal Rp1 miliar per tahun,” tegasnya.

Menurut Budi, dari satu program saja, seperti MBG, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai Rp2,1 miliar per Kopdes. Ia menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih, sebagai lembaga ekonomi, harus fokus pada profitabilitas, bukan hanya sebagai lembaga sosial.

“Untuk program MBG saja, hitungannya bisa mengelola anggaran sebesar Rp171 triliun yang dibagi ke 80.000 desa, artinya setiap Kopdes berpotensi berkontribusi Rp2,1 miliar. Koperasi harus untung, karena untungnya akan digunakan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat desa,” ujar mantan Menkominfo itu.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP2K), Budiman Sudjatmiko, menyoroti pentingnya mengubah semangat gotong royong di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa selama ini gotong royong di Indonesia lebih sering dimaknai sebagai tolong menolong, padahal yang diperlukan adalah gotong royong yang lebih produktif, yakni saling mencari keuntungan bersama.

“Gotong royong kita itu lebih kepada tolong menolong, seperti membantu tetangga yang sakit atau meninggal. Kita ingin mengubah tradisi itu menjadi gotong royong produktif, di mana semua pihak bisa mencari keuntungan bersama,” jelas Budiman.

Budiman juga menambahkan bahwa salah satu tujuan utama dibentuknya Kopdes Merah Putih adalah untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Ia menilai, selama ini pemberantasan kemiskinan hanya dilakukan dengan bantuan sosial, namun dengan adanya Kopdes Merah Putih, masyarakat akan diberikan pengalaman kewirausahaan, manajemen, pemasaran, dan produksi.

“Kami ingin membantu masyarakat untuk naik kelas. Bukan hanya memberikan uang kas, tapi juga memberikan pengalaman dalam dunia usaha dan bergotong royong untuk maju bersama,” tutup Budiman.

Comment