Pemerintah Optimalisasi Formasi dalam Rekrutmen CASN 2024 untuk Terpenuhinya Layanan Publik

JAKARTA, LENSAMERDEKA.COM – Pemerintah melalui Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) terus melakukan langkah strategis dalam rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 dengan mengoptimalkan formasi yang tersedia. Langkah ini diambil untuk mengurangi potensi kekosongan ASN yang sangat diperlukan dalam memastikan kelancaran layanan publik di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan bahwa program optimalisasi ini bukanlah kebijakan baru, melainkan suatu strategi yang telah diterapkan sejak 2018. Menurutnya, langkah ini penting mengingat anggaran yang dikeluarkan untuk rekrutmen CASN cukup besar, sehingga hasil seleksi harus dimaksimalkan agar efisiensi penggunaan anggaran tercapai.

“Optimalisasi ini sangat penting. Anggaran untuk rekrutmen CASN tidak sedikit, jadi kami harus memastikan hasil seleksi dimaksimalkan dengan baik,” ujar Zudan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (27/4).

Pada seleksi CASN 2024, pemerintah mengakomodasi sebanyak 16.167 pelamar melalui jalur optimalisasi. Mereka adalah peserta yang memenuhi passing grade namun tidak lulus dalam perangkingan seleksi biasa. Peserta ini kemudian ditempatkan pada formasi kosong sesuai dengan jabatan yang dilamar.

Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 1.967 peserta atau 12 persen memilih untuk mengundurkan diri, sementara 88 persen lainnya melanjutkan proses pengangkatan menjadi ASN melalui jalur optimalisasi.

Zudan menyebutkan beberapa alasan utama di balik tingginya angka pengunduran diri. Alasan tersebut antara lain domisili yang terlalu jauh dari lokasi pekerjaan, tidak mendapat izin dari keluarga, masalah kesehatan orang tua, ketidakhadiran dalam proses pemberkasan, hingga peserta yang masih menempuh pendidikan S2 atau S3.

Lebih lanjut, Zudan menegaskan bahwa meskipun peserta yang memilih jalur optimalisasi awalnya tidak lulus di formasi yang dilamar, mereka yang memiliki nilai tinggi tetap diberi kesempatan untuk mengisi formasi kosong. “Peserta yang mengikuti jalur optimalisasi sebenarnya tidak lulus pada formasi yang mereka pilih, namun mereka yang memiliki nilai tinggi tetap diberikan kesempatan untuk mengisi formasi kosong yang ada,” jelasnya.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap seluruh formasi yang ada dapat terisi secara optimal, sehingga kebutuhan akan ASN untuk mendukung pelayanan publik dapat tercapai dengan baik.

Comment