Suci Rahmawati, S.M
(Sekretaris Bidang Pendidikan Pengembangan Pembinaan Anggota DPP Gappembar)
LENSAMERDEKA.COM — Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menjadi ajang refleksi atas pentingnya penyediaan pendidikan yang layak dan relevan, terutama di daerah seperti Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 130.868 jiwa atau 67,27% dari total populasi, Barru berada di tengah momentum strategis dalam menyongsong bonus demografi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Namun, peluang besar ini juga menyimpan tantangan yang tak kecil. Pendidikan yang tidak sejalan dengan kebutuhan zaman berisiko menghasilkan lulusan yang tak terserap dunia kerja. Data tahun 2024 mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Barru mencapai 5,89% atau sebanyak 5.308 jiwa naik dari 4.495 jiwa (5,32%) pada tahun sebelumnya. Ironisnya, lebih dari separuh pengangguran ini berasal dari lulusan SMA/sederajat, yakni sebesar 56,3% dari total pengangguran tahun 2023–2024.
Fakta ini mempertegas bahwa pendidikan formal semata belum cukup. Dibutuhkan sistem pendidikan yang bukan hanya mencetak ijazah, tetapi juga membekali generasi muda dengan keterampilan relevan, baik teknis maupun nonteknis, agar siap memasuki pasar kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.
Pemerintah Kabupaten Barru selama ini telah berupaya mendorong akses pendidikan yang lebih merata, melalui peningkatan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, hingga beasiswa. Namun, tantangan belum usai kesenjangan fasilitas, minimnya pelatihan vokasi, dan belum kuatnya keterhubungan antara dunia pendidikan dan dunia usaha masih menjadi kendala utama.
“Bonus demografi hanya akan jadi berkah jika generasi produktifnya berkualitas. Maka pendidikan di Barru harus bertransformasi lebih adaptif, aplikatif, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya.
Penting pula adanya sinergi antara sekolah, lembaga pelatihan, pemerintah daerah, dan sektor industri agar lulusan tidak hanya punya pengetahuan, tetapi juga pengalaman dan keterampilan kerja yang relevan. Konsep pendidikan berbasis kompetensi, program magang, serta pelatihan kewirausahaan menjadi hal yang mendesak untuk diterapkan secara luas.
Hari Pendidikan Nasional 2025 seharusnya menjadi momen penting untuk menegaskan bahwa pendidikan yang layak bukan hanya hak, tetapi juga fondasi utama menuju transformasi ekonomi dan sosial. Bagi Kabupaten Barru, ini adalah peluang emas: menyiapkan generasi produktifnya sejak sekarang untuk menjadi bagian dari kekuatan Indonesia Emas 2045, bukan sekadar angka dalam statistik pengangguran.
Comment