MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengalokasikan anggaran lebih dari Rp200 miliar pada tahun 2025 untuk merehabilitasi ratusan sekolah yang mengalami kerusakan berat di seluruh wilayah Sulsel. Program ini merupakan bagian dari komitmen Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan, termasuk pembangunan sekolah di wilayah kepulauan.
“Kami akan memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak berat di seluruh Sulawesi Selatan, termasuk membangun sekolah baru di pulau-pulau. Pelaksanaannya akan kami koordinasikan dengan pemerintah kota dan kabupaten, terutama terkait penyediaan lahan,” ujar Andi Sudirman dalam keterangannya kepada wartawan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat, 2 Mei 2025.
Rehabilitasi akan difokuskan pada perbaikan ruang kelas dan toilet. Pendanaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), serta realokasi anggaran fisik provinsi yang sebelumnya tidak terarah dan kini difokuskan untuk sektor pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menyatakan bahwa tahun ini sekitar 230 Sekolah Menengah Atas (SMA) akan direhabilitasi, sebagai bagian dari target jangka panjang mencakup hingga 1.500 sekolah di seluruh provinsi. Menurutnya, proses identifikasi sekolah yang membutuhkan perbaikan masih berlangsung.
“Data awal kami menunjukkan kebutuhan rehabilitasi mencakup lebih dari 1.500 ruang kelas belajar (RKB) dan fasilitas lainnya, termasuk toilet. Anggaran per unit rehab RKB berkisar Rp250 juta, sementara toilet bisa mencapai Rp100 juta, tergantung tingkat kerusakan,” jelas Iqbal usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025.
Pemerintah juga tengah merancang konsep toilet sekolah dengan model premium atau smart toilet, sejalan dengan arahan Gubernur agar seluruh sekolah di Sulsel dapat direhabilitasi dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
Comment