MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Isu hengkangnya Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel), Rusdi Masse Mappasessu (RMS), ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menguat. Tidak hanya RMS, sang istri, Fatmawati Rusdi, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulsel, juga dikabarkan akan mengikuti langkah politik suaminya.
Berita ini mencuat setelah informasi yang dihimpun dari sumber internal Partai NasDem menyebutkan bahwa RMS baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Mantan Presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut diduga merupakan bagian dari komunikasi intensif menjelang kepindahan RMS ke PSI, yang akan memperkuat partai tersebut menjelang Pemilu 2029. Jokowi, yang merupakan ayah dari Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI, turut menjadi bagian dari percakapan politik ini.
RMS dikabarkan telah menyampaikan komitmennya untuk membantu PSI mengembangkan basis suara di tiga provinsi penting: Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Di Sulsel, yang menjadi wilayah basis politik RMS, langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi PSI untuk mengamankan kursi DPR RI pada Pemilu 2029.
Sementara itu, Fatmawati Rusdi, yang juga merupakan salah satu tokoh penting dalam politik Sulsel, disebut-sebut akan mengikuti jejak suaminya. Keputusan ini, jika terbukti benar, akan menjadi bagian dari strategi PSI untuk memperkuat posisi mereka di Sulsel, dengan mengandalkan kedekatan dan pengaruh keluarga Rusdi Masse dalam politik lokal.
Namun, hingga saat ini, baik RMS maupun Fatmawati belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar tersebut. Meskipun demikian, rumor ini telah mengguncang internal NasDem Sulsel, yang selama ini dipimpin oleh RMS. Sebelumnya, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, membantah isu bahwa RMS akan bergabung dengan PSI, bahkan menegaskan bahwa hingga kini tidak ada pembicaraan terkait hal itu.
Ketua PSI Sulsel, Muhammad Surya, atau yang akrab disapa Cuya, menyambut baik kabar mengenai kemungkinan pindahnya RMS ke PSI. Menurutnya, jika kabar tersebut terbukti benar, PSI akan memberikan posisi strategis kepada RMS. “Jika memang RMS pindah, kami sangat menyambutnya. Beliau sangat cocok untuk PSI,” ujar Cuya, yang menyatakan bahwa RMS adalah tokoh yang memiliki pengaruh besar di Sulsel dan dapat memberikan kontribusi positif bagi partai.
PSI, yang saat ini tengah berusaha mengamankan posisi di kancah politik nasional, sangat membutuhkan sosok seperti RMS untuk memperkuat posisi mereka di Sulsel. Cuya juga mengungkapkan bahwa PSI memang sedang mencari tokoh yang dapat menarik lebih banyak dukungan di daerah-daerah potensial, termasuk Sulsel, yang selama ini menjadi basis kuat NasDem.
Rumor kepindahan RMS ke PSI semakin menguat dengan kedekatan yang terjalin antara RMS dan Kaesang Pangarep. Beberapa pertemuan politik antara keduanya, termasuk saat RMS turut mendampingi pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi dalam pertemuan dengan Kaesang pada tahun 2024, semakin memperlihatkan hubungan erat yang terjalin di antara mereka. Dalam pertemuan tersebut, Kaesang memberikan dukungan terhadap pasangan Andalan Hati (Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi) yang diusung oleh NasDem dan PSI.
Hubungan ini diyakini turut mempengaruhi sejumlah kemenangan partai NasDem dan PSI dalam Pilkada Serentak 2024 di Sulsel, di mana keduanya berhasil mengamankan 14 kemenangan dari berbagai daerah di Sulsel. Cuya mengungkapkan bahwa hubungan politik yang terjalin antara RMS dan Kaesang tidak hanya mempengaruhi Pilkada, tetapi juga dapat menjadi langkah strategis menjelang Pemilu 2029.
Meski berbagai pihak mulai memberikan komentar terkait kemungkinan kepindahan RMS ke PSI, RMS sendiri hingga saat ini belum memberikan konfirmasi langsung. Namun, jurnalis senior Mulawarman, yang memiliki kedekatan dengan RMS, menyebutkan bahwa kemungkinan RMS akan pindah ke PSI hampir pasti. “RMS kemungkinan besar akan membentuk gerbong baru di Sulsel untuk PSI,” ungkap Mulawarman, meskipun RMS dikatakan tidak ingin mengganggu NasDem yang telah membesarkannya.
Kepindahan RMS, jika benar terjadi, tentu akan menjadi pukulan besar bagi NasDem di Sulsel. Sebab, sejak RMS memimpin NasDem pada 2016, partai ini berhasil meraih berbagai kemenangan besar. Pada Pemilu 2024, NasDem berhasil memenangkan 17 kursi di DPRD Sulsel, mengalahkan dominasi Golkar yang hanya meraih 14 kursi. Tak hanya itu, NasDem juga sukses membawa Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi memenangkan Pilgub Sulsel 2024.
Namun, perubahan besar terjadi setelah perombakan kepengurusan partai di tingkat DPP NasDem. RMS, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP NasDem, digantikan oleh Willy Aditya pada 2024. Perombakan ini menandai berakhirnya era kepemimpinan RMS di tingkat nasional.
Spekulasi tentang kepindahan RMS dan Fatmawati Rusdi ke PSI menciptakan ketegangan politik yang besar di Sulsel. Sementara itu, keputusan tersebut, jika terbukti benar, akan menambah dinamika politik jelang Pemilu 2029 dan memperbesar kemungkinan PSI untuk memperkuat posisinya di provinsi yang kaya akan suara ini. Masyarakat dan kalangan politik masih menunggu kepastian tentang langkah politik RMS dan keluarganya.
Comment