Wabup Barru Ikuti Penilaian Kinerja Penurunan Stunting: Sulsel Masih Di Atas Rata-Rata Nasional

BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Wakil Bupati Barru yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Barru mengikuti kegiatan penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Sulawesi Selatan secara virtual melalui Zoom Meeting, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan ini dipusatkan di Ruang Basic Kantor Bupati Barru dan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawaty Rusdi, yang juga merupakan Ketua TPPS Provinsi. Penilaian kinerja ini turut diikuti Forkopimda dan seluruh tim TPPS dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Dalam arahannya, Fatmawaty menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah. Ia menyebut, berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Sulsel berhasil ditekan dari 27,4 persen pada tahun 2023 menjadi 23,3 persen pada 2024. Meski demikian, angka ini masih berada di atas rata-rata nasional yang saat ini berada di kisaran 19,8 persen.

“Ini PR penting buat kita semua untuk harus mencapai angka rata-rata nasional 2025,” ujar Fatmawaty. Ia juga menekankan pentingnya pertemuan ini sebagai forum evaluasi dan identifikasi hambatan dalam pelaksanaan intervensi stunting. “Pertemuan ini sangat penting untuk dijadikan bahan evaluasi sekaligus mengidentifikasi kendala-kendala dalam penurunan stunting,” tambahnya.

Wagub Sulsel juga meminta seluruh Ketua TPPS hingga tingkat desa/kelurahan agar aktif melaksanakan program yang benar-benar menyentuh kelompok sasaran, seperti ibu hamil, bayi, remaja, hingga keluarga berisiko stunting.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, yakni Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Dirjen Bina Pembangunan Daerah, TB Chaerul. Ia menyampaikan poin-poin penting dari surat edaran Kemendagri tentang pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan stunting. Ia mengingatkan agar intervensi dilakukan secara tepat sasaran dan terpadu antar-instansi.

Selama dua hari, yakni 27–28 Mei, seluruh Ketua TPPS kabupaten/kota dijadwalkan memaparkan capaian angka stunting di masing-masing wilayah dan strategi konvergensi yang telah dijalankan.

Penurunan prevalensi stunting di Sulawesi Selatan dalam setahun terakhir merupakan sinyal positif, namun angka 23,3 persen masih menunjukkan tantangan besar dalam memenuhi target nasional 14 persen pada 2024 dan mencapai rata-rata nasional 2025. Kunci dari keberhasilan program ini terletak pada sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan edukasi masyarakat akar rumput.

Pelibatan aktif kepala daerah sebagai Ketua TPPS, termasuk Wakil Bupati Barru, merupakan langkah penting agar kebijakan yang diambil tidak sekadar administratif, tetapi juga responsif terhadap kondisi lapangan. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen bersama, serta memastikan bahwa setiap program intervensi tidak hanya tercatat dalam laporan, tapi benar-benar berdampak pada keluarga sasaran.

Comment