BARRU, LENSAMERDEKA.COM — Saat matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, warna langit berubah menjadi jingga keemasan yang memantul indah di permukaan laut. Pemandangan itu bisa dinikmati dengan sempurna di Batu Leppana’e, salah satu spot senja alami yang terletak di Dusun Temmireng, Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.
Meski belum dikelola secara resmi, Batu Leppana’e mulai ramai dikunjungi masyarakat, terutama saat sore hari. Pengunjung datang untuk menikmati keindahan alam, berswafoto, atau sekadar duduk tenang di antara batu-batu pipih yang menghampar menuju laut. Suasana damai, angin sejuk, dan panorama laut terbuka menjadikan lokasi ini favorit baru warga lokal.
“Kalau sore ramai, apalagi hari libur. Sayang tempatnya belum diperhatikan,” kata Alif, warga Takkalasi.
Keunggulan lainnya, akses jalan menuju lokasi ini sudah cukup baik. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat tanpa kesulitan berarti. Lokasinya juga tak terlalu jauh dari pemukiman warga, membuatnya mudah dijangkau dari berbagai titik di Barru.
Namun, keindahan Batu Leppana’e belum dibarengi dengan fasilitas penunjang. Belum ada papan informasi, tempat duduk, tempat sampah, atau area parkir yang tertata. Minimnya perhatian membuat beberapa pengunjung terpaksa menikmati panorama alam ini seadanya, bahkan harus berhati-hati melintasi bebatuan yang licin.
Potensi wisata ini dinilai besar untuk dikembangkan. Apalagi jika dikelola dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat lokal. Pengelolaan ringan, seperti penataan akses, pembangunan shelter sederhana, hingga pengelolaan kebersihan, sudah cukup untuk menjadikannya destinasi wisata berbasis komunitas.
“Pemerintah bisa bantu dengan hal-hal kecil dulu. Kami dari pemuda siap bergotong royong menjaga,” ujar Fadil, tokoh pemuda Takkalasi.
Warga berharap, keindahan Batu Leppana’e tak hanya menjadi konsumsi media sosial sesaat, tapi benar-benar masuk perhatian pemerintah daerah, khususnya dinas terkait seperti Dinas Pariwisata.
Selain menambah pilihan wisata sore bagi masyarakat Barru dan sekitarnya, pengembangan tempat ini juga bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar. UMKM lokal, pengelola parkir, hingga pemandu wisata bisa ikut terlibat bila dikelola secara berkelanjutan.
Untuk saat ini, Batu Leppana’e tetap memikat dengan pesonanya yang alami. Tapi sudah saatnya tempat indah ini tidak hanya dikagumi—melainkan dijaga, dikelola, dan dimajukan bersama.
Comment