Lawan Stunting di Barru: Wabup Ajak Desa dan Dunia Usaha Bergerak

BARRU, LENSAMERDEKA.COM — Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si., memimpin langsung Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Desa Batupute, Kecamatan Soppeng Riaja, menyusul peningkatan signifikan angka stunting di Kabupaten Barru.

Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Barru melonjak dari 14,1% pada 2024 menjadi 24% di 2025, dengan Desa Batupute tercatat sebagai salah satu wilayah dengan risiko tinggi. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah memperkuat sinergi lintas sektor untuk percepatan penanganan.

Dalam arahannya, Wabup menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap faktor penyebab stunting, termasuk pola asuh, kondisi ekonomi keluarga, serta keterbatasan akses terhadap fasilitas dasar.

“Audit stunting harus menyeluruh, mencakup pola asuh, ekonomi keluarga, dan faktor pendukung lain,” tegas Wabup Abustan.

Ia juga menyarankan agar anggaran desa sebesar Rp100 juta dapat dialokasikan untuk pengadaan susu dan makanan bergizi bagi balita. Tak hanya itu, keterlibatan sektor swasta juga dinilai penting. Para pelaku usaha diajak berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat guna mendukung upaya penurunan stunting.

Isu sanitasi turut menjadi sorotan. Tercatat enam keluarga di Desa Batupute belum memiliki akses toilet layak. Untuk itu, Wakil Bupati mendorong kolaborasi antara pemerintah desa, BAZNAS, dan sektor swasta melalui program CSR guna membangun fasilitas sanitasi dasar.

“Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Jika semua bergerak, hasil akan maksimal,” pungkasnya.

Rapat TPPS ini menjadi langkah awal untuk penguatan perencanaan berbasis data dan aksi terpadu dalam menekan angka stunting di Barru secara berkelanjutan.

Comment