MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM — Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, menegaskan pentingnya tata kelola keuangan desa yang transparan dan akuntabel sebagai fondasi pembangunan desa yang maju dan mandiri. Hal ini disampaikan saat dirinya menutup secara resmi Pelatihan Pengelolaan Keuangan Desa yang difasilitasi oleh BRI Cabang Barru di Hotel MaxOne Makassar, Sabtu (21/6).

Pelatihan bertema “Solusi Keuangan Digital untuk Masa Depan Desa” tersebut diikuti oleh 20 kepala desa dari berbagai wilayah di Kabupaten Barru. Bupati menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas komitmen BRI yang telah mendukung peningkatan kapasitas aparatur desa, tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga dalam membangun kesadaran moral dan tanggung jawab pengelolaan keuangan publik.

“Insya Allah para kepala desa yang hadir tentunya pulang membawa ilmu dan pengalaman. Ini akan memperkuat mereka menjalankan amanah sebagai pelayan masyarakat,” ujar Bupati.

Andi Ina menjelaskan bahwa pelatihan ini selaras dengan visi besar Pemkab Barru untuk membangun desa cerdas (smart village), yang bertumpu pada empat pilar pemberdayaan: penguatan BUMDes, digitalisasi layanan, keberlanjutan pembangunan, dan inovasi berbasis potensi lokal.

Ia juga menyoroti keberhasilan Desa Nepo sebagai contoh praktik terbaik pengelolaan keuangan desa dan pemanfaatan potensi pertanian serta perkebunan yang mampu mendongkrak kemandirian ekonomi lokal.

“Kami di pemerintah siap menjadi tempat untuk bertanya. Mari kita bergandengan tangan. Jika kita bersama, Barru bisa melompat lebih jauh,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, Bupati berharap lahirnya budaya baru dalam tata kelola desa yang berbasis teknologi, bertanggung jawab, dan berorientasi pelayanan publik. Ia menyebut bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor perbankan seperti ini perlu terus diperluas agar setiap desa mampu menghadapi tantangan zaman dengan bekal kompetensi yang kuat.

Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Barru, Abustan A. Bintang, Pj. Sekda Barru, Abubakar, Ketua TP PKK Kabupaten Barru, A. Milawaty Abustan, serta sejumlah pimpinan OPD terkait.