BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, SH, M.Si., melakukan kunjungan langsung ke Rumah Singgah milik RSUD Lapatarai Barru yang terletak di Jalan H.M. Sewang, Jumat (27/6/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Barru dalam memastikan kualitas pelayanan kesehatan yang tidak hanya memadai secara medis, tetapi juga menjangkau sisi kemanusiaan masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Amis Rifai, Kabag Kesra Dr. H. Irham Jalil, M.Ag, dan Kabid Humas IKP Reza Syahrial, S.STP, MM. Ia meninjau langsung fasilitas dan kenyamanan ruang singgah yang disiapkan untuk keluarga pasien — khususnya warga dari daerah terpencil yang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Saya ingin tempat ini benar-benar dimanfaatkan seluas-luasnya untuk masyarakat, khususnya yang membutuhkan,” ujar Bupati Andi Ina.
“Jangan sampai ada warga kita yang kesulitan menginap hanya karena keterbatasan biaya atau jarak,” tambahnya.

Rumah Singgah ini disiapkan sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap akses layanan kesehatan yang berkeadilan. Tidak semua warga, terutama dari pelosok desa, mampu membiayai akomodasi saat harus mendampingi anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit. Fasilitas ini hadir sebagai solusi atas masalah tersebut.

Lebih dari sekadar tempat menginap, keberadaan rumah singgah ini diharapkan menjadi ruang yang memberikan rasa aman, nyaman, dan dukungan psikologis bagi keluarga pasien. Bupati Andi Ina menekankan pentingnya empati dalam pelayanan publik, khususnya dalam sektor kesehatan.

“Ini bukan hanya soal fasilitas, tapi soal empati. Kita hadir bukan hanya menyembuhkan, tapi juga memastikan pasien dan keluarganya merasa didampingi,” tegasnya.

Ia juga meminta seluruh jajaran terkait untuk mengintensifkan sosialisasi agar informasi tentang rumah singgah ini benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tanpa informasi yang cukup, program sebaik apapun berpotensi tidak tepat sasaran.

Kunjungan ini menegaskan komitmen Bupati Barru dalam memperkuat dimensi kemanusiaan dalam layanan publik. Di tengah tuntutan modernisasi fasilitas kesehatan, kepekaan sosial dan keberpihakan kepada kelompok rentan menjadi nilai tambah yang membedakan kepemimpinan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan warga.