Nadiem Makarim Bungkam soal Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Usai Diperiksa Kejagung

JAKARTA, LENSAMERDEKA.COM — Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali enggan memberikan pernyataan kepada awak media usai diperiksa penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kemendikbudristek.

Nadiem menjalani pemeriksaan kedua pada Selasa, 15 Juli 2025, di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kejagung. Pemeriksaan berlangsung hampir 10 jam, dimulai pukul 08.58 WIB dan berakhir sekitar pukul 18.06 WIB.

Saat keluar gedung, Nadiem memilih bungkam saat dicecar pertanyaan oleh media. Ia hanya sempat menyampaikan ucapan terima kasih dan meminta izin untuk kembali ke rumah.

“Terima kasih sekali lagi kepada teman-teman media, izinkan saya kembali ke keluarga saya,” ujar Nadiem singkat di lobi Gedung Bundar.

Ini merupakan kali kedua Nadiem diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang telah ditingkatkan ke tahap penyidikan sejak 20 Juni 2025. Pada pemeriksaan pertama tanggal 23 Juni 2025, Nadiem juga menolak memberi komentar substansial kepada wartawan. Pemeriksaan kala itu berlangsung sekitar 12 jam.

Dalam kedua kesempatan tersebut, Nadiem menyatakan siap membantu penegak hukum dan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

“Saya ingin berterima kasih sebesar-besarnya kepada pihak kejaksaan karena memberikan saya kesempatan untuk memberikan penerangan terhadap kasus ini,” ucapnya.

Meski telah dua kali diperiksa, Kejagung belum menetapkan tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook yang diduga merugikan negara dengan nilai proyek mencapai Rp9,9 triliun.

Sebagai langkah pencegahan, Kejagung telah mencegah Nadiem bepergian ke luar negeri sejak 19 Juni 2025 selama enam bulan ke depan.

Kasus dugaan korupsi ini menyeruak karena ditemukan indikasi penggelembungan harga dan ketidaksesuaian spesifikasi laptop yang dibagikan ke sekolah-sekolah dalam program digitalisasi pendidikan.

Comment