Barru Tembus 100 Besar Nasional Sekolah Rakyat, Raih Dua Skema Sekaligus

BARRU, LENSAMERDEKA.COM — Kabupaten Barru menorehkan tonggak penting dalam sejarah pendidikan inklusif dengan diterbitkannya sertifikat kepemilikan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR), Jumat (18/7/2025). Penyerahan dokumen legal itu dilakukan di Kantor Bupati Barru oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya beberapa saat sebelum tenggat nasional yang ditetapkan pemerintah pusat.

Momentum tersebut disambut dengan haru dan syukur, terutama oleh Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, yang tak kuasa menahan tangis saat memberikan sambutan. “Ini bukan sekadar selembar kertas. Ini adalah harapan ribuan anak Barru untuk bisa sekolah,” ujarnya dengan suara bergetar. “Saya menangis bukan karena sedih, tapi karena bersyukur. Alhamdulillah, Allah mudahkan semuanya.”

Turut hadir menyaksikan momen bersejarah itu, Wakil Bupati Barru Abustan A. Bintang dan Sekretaris Daerah Abubakar, yang juga tampak emosional. Kedua pejabat tersebut telah terlibat dalam proses panjang dan rumit untuk memenuhi seluruh persyaratan administratif dan teknis yang ditentukan.

“Kami tahu betapa beratnya proses ini. Tapi hari ini, Barru membuktikan bahwa kerja bersama itu nyata hasilnya,” kata Wakil Bupati dengan menahan haru.

Sertifikat ini menjadi dasar legal utama untuk memulai pembangunan Sekolah Rakyat—sebuah model sekolah gratis yang menjunjung nilai inklusi, ramah anak, dan diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu. Tak hanya itu, Barru juga mencatat prestasi nasional dengan berhasil masuk dalam daftar 100 kabupaten/kota pertama yang lolos seleksi, dari lebih dari 400 daerah yang mengajukan.

Lebih impresif lagi, Barru lolos dalam dua skema sekaligus—Rintisan dan Permanen—suatu capaian yang hanya diraih oleh segelintir daerah. Ini memperkuat posisi Barru sebagai pelopor transformasi pendidikan berbasis inklusi di wilayah Indonesia Timur.

“Meski Barru daerah kecil, tapi dengan semangat besar dan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat, mimpi besar bisa dicapai,” tegas Bupati Andi Ina.

Setelah kepemilikan lahan resmi, Pemerintah Kabupaten Barru akan langsung bergerak menuju tahap konstruksi. Tahapan ini mencakup pembangunan infrastruktur ramah anak dan pengembangan kurikulum berbasis pemberdayaan komunitas lokal serta sistem pembelajaran inklusif.

Langkah ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menekankan akses pendidikan bagi semua kalangan, termasuk anak-anak dari keluarga miskin, difabel, dan kelompok rentan lainnya.

Dalam suasana yang penuh haru, Bupati Andi Ina Kartika Sari juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses panjang ini.

“Terima kasih kepada Forkopimda, Kepala BPN Barru, serta seluruh tim yang bekerja dengan sepenuh hati. Ini bukan keberhasilan saya pribadi, ini keberhasilan kita bersama. Semua bergerak, semua berkontribusi, dan hari ini kita bisa melihat hasilnya,” ungkap Bupati dengan nada emosional.

Ucapan terima kasih itu bukan sekadar bentuk formalitas, melainkan pengakuan atas semangat kolektif yang menjadi kunci keberhasilan Barru menembus skema ganda pembangunan Sekolah Rakyat—suatu pencapaian yang jarang terjadi di tingkat nasional.

Langkah Kabupaten Barru bisa menjadi rujukan bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sekolah berbasis nilai sosial dan keadilan pendidikan. Di tengah keterbatasan anggaran dan tantangan teknis, daerah ini menunjukkan bahwa komitmen politik, kolaborasi lintas lembaga, dan pendekatan partisipatif mampu menghadirkan perubahan nyata.

Keberhasilan ini bukan hanya tentang berdirinya sebuah sekolah, tetapi juga tentang hadirnya kepercayaan bahwa pendidikan berkualitas bisa dijangkau oleh siapa pun—tak peduli latar belakang sosial maupun geografis.

Comment