JAKARTA, LENSAMERDEKA.COM — Komitmen Pemerintah Kabupaten Barru dalam memperjuangkan pemerataan akses pendidikan kembali ditunjukkan secara konkret. Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, bersama Wakil Bupati Abustan A. Bintang, hadir langsung di Jakarta untuk melobi dukungan dari pemerintah pusat terkait pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Barru.
Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, kini giliran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang dikunjungi, Rabu (18/6). Pertemuan strategis ini menjadi bagian dari finalisasi usulan Barru agar masuk dalam gelombang pertama pembangunan Sekolah Rakyat di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kemenko PMK, Rahmat Kaimuddin, didampingi Asisten Deputi Infrastruktur Umum dan Sosial, Dr. Eng. Lukijanto, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif yang diajukan Pemkab Barru.
“Pembangunan Sekolah Rakyat di Barru akan kami dorong bersama, karena sejalan dengan misi pemerataan akses pendidikan dan pembangunan manusia di daerah. Insya Allah, akan kita perjuangkan dan kawal,” ujar Rahmat.
Bupati Andi Ina mengungkapkan optimismenya agar Barru masuk dalam tahap awal pembangunan.
“Insya Allah, kita berharap Barru bisa menjadi salah satu kabupaten yang masuk dalam gelombang pertama pembangunan Sekolah Rakyat di Indonesia,” ungkapnya.
Turut hadir dalam rombongan Pemkab Barru yakni Kepala Dinas Sosial A. Syarifuddin, Kepala Dinas Pendidikan H. A. Adnan Azis, Plt. Kadis Parpora H. Andi Unru, serta Kabid Bina Marga Dinas PUPT & Perkim, Indrajaya A. Djamarro.
Selain membahas pendidikan, agenda juga mencakup pengembangan Pelabuhan Garongkong, penguatan Kawasan Industri Barru, dan rencana pembangunan Stadion Ramang—menandakan pendekatan pembangunan yang menyeluruh dan terintegrasi.
Langkah berkelanjutan yang ditempuh duet Andi Ina–Abustan memperlihatkan kepemimpinan yang proaktif, inklusif, dan berorientasi hasil. Jika Barru berhasil masuk dalam gelombang pertama pembangunan Sekolah Rakyat, ini tak hanya menjadi capaian penting, tapi juga preseden bagi kabupaten lain di Sulawesi Selatan yang ingin serius membangun dari pinggiran.
Comment