Oleh: Mujahidin Abdullah, S.H
Pemimpin Redaksi Lensa Merdeka
LENSAMERDEKA.COM — Dalam sistem demokrasi yang sehat, hukum semestinya menjadi penopang keadilan dan pembeda antara yang salah dan benar. Sayangnya, di negeri ini, hukum acap kali tampak hanya sebagai alat—yang bekerja tergantung kepada siapa yang sedang berkuasa, bukan kepada siapa yang melanggar.
Kasus yang menimpa Tom Lembong kembali memperlihatkan wajah hukum yang selektif. Tom, yang kini berada di luar lingkar kekuasaan dan aktif menyampaikan kritik berbasis data, justru menghadapi tekanan hukum. Ironisnya, banyak tokoh politik yang namanya berseliweran dalam dugaan kasus besar—mulai dari korupsi minyak goreng, alih fungsi hutan, dana hibah fiktif, hingga proyek BTS Kominfo—namun tetap nyaman duduk di lingkar kekuasaan tanpa tersentuh proses hukum.
Tom Lembong bukan elite partai, bukan anak presiden, bukan menantu pejabat, dan bukan bagian dari sistem yang sedang memegang kuasa. Karena itu, ia tidak memiliki privilese yang bisa “mengamankan” dirinya saat berbeda pendapat. Inilah potret nyata bagaimana hukum lebih berpihak kepada posisi, bukan kepada prinsip.
Padahal, dalam negara hukum, posisi seseorang seharusnya tidak boleh menjadi pertimbangan dalam penegakan hukum. Kritik tidak boleh diartikan sebagai pembangkangan, apalagi kriminalitas. Demokrasi justru membutuhkan kritik untuk menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan akuntabilitas.
Jika yang menyampaikan kritik justru dibidik hukum, sementara yang terang-terangan terlibat dalam dugaan pelanggaran justru dilindungi, maka kepercayaan publik terhadap hukum akan terus tergerus. Publik akan semakin yakin bahwa hukum di Indonesia bersifat transaksional—tajam ke lawan, tumpul ke kawan.
Lebih jauh lagi, sikap seperti ini menciptakan preseden buruk. Masyarakat akan takut bersuara, jurnalis akan ragu menulis, aktivis akan diam. Dan dari ketakutan, demokrasi tak akan pernah tumbuh sehat.
Sudah saatnya kita kembali bertanya: apakah hukum kita masih berdiri di atas keadilan, atau sekadar berdiri di sisi siapa yang menang?
Comment