BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Barru, Andi Adnan Azis, membantah tudingan bahwa orang tua siswa enggan melepas anaknya untuk bersekolah di Sekolah Rakyat.
Menurut Adnan, yang dibutuhkan saat ini bukan keraguan dari masyarakat, melainkan sosialisasi yang lebih masif agar pemahaman terkait keberadaan sekolah alternatif tersebut semakin jelas.
“Kami tidak pernah menyatakan kalau orang tua siswa enggan melepas anaknya ke Sekolah Rakyat. Saya hanya bilang sekolah rakyat ini masih perlu sosialisasi lebih lanjut,” tegas Andi Adnan, Sabtu (23/8/2025).
Ia menambahkan, orang tua justru merespons positif kehadiran Sekolah Rakyat yang digagas Bupati Barru. Bahkan, minat masyarakat telah terlihat dari jumlah siswa yang siap bergabung tahun ini.
“Sudah tercatat ada 100 siswa, terdiri dari 50 siswa SD dan 50 siswa SMP. Mereka akan segera masuk setelah perbaikan pembangunan sekolah perintis di Desa Harapan selesai dalam waktu dekat,” jelas mantan Kadis Perhubungan itu.
Sekadar informasi, Pemerintah Kabupaten Barru tengah memacu percepatan pembangunan Sekolah Rakyat tahap kedua di Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja. Sekolah tersebut akan dibangun secara permanen dan masuk dalam program strategis daerah untuk memperluas akses pendidikan.
Comment