BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Komisi II DPRD Kabupaten Barru mulai melirik budidaya tembakau sebagai salah satu peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam rapat resmi yang berlangsung pada Rabu siang (17/04/2025), Ketua Komisi II, Syamsu Rijal, S.Pd, menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Barru memiliki kondisi geografis yang dinilai cocok untuk pengembangan tanaman tembakau.
“Tanaman ini punya potensi besar untuk dikembangkan di Barru, apalagi daerah seperti Tanete Riaja dan Pujananting sudah terbukti cocok berdasarkan hasil kajian,” ungkap Syamsu Rijal dalam rapat yang digelar di ruang sidang DPRD Barru.
Ia menekankan bahwa pengembangan tembakau tidak hanya soal pertanian, tetapi juga menyangkut peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika didukung dengan sistem produksi legal dan fasilitas industri seperti pabrik pengolahan di dalam daerah. Syamsu Rijal mencontohkan Kabupaten Soppeng yang telah lebih dulu berhasil mengembangkan sektor tembakau secara mandiri.
Tak hanya melihat sisi pendapatan, Syamsu Rijal juga menyoroti aspek ketenagakerjaan. Ia berharap pemerintah daerah aktif membuka ruang kerja baru melalui dukungan penuh terhadap para petani tembakau.
“Kami ingin pemerintah hadir langsung mendampingi petani, memberikan akses peralatan, dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” tegasnya.
Dari pihak petani sendiri, khususnya di Kecamatan Tanete Riaja, muncul semangat untuk memperluas budidaya tembakau. Seorang petani menyampaikan bahwa saat ini sudah ada lima orang yang berhasil menanam dan memanen tembakau di wilayah tersebut. Menariknya, proses panen hanya memakan waktu dua bulan, bahkan tanpa membutuhkan curah hujan tinggi.
Langkah DPRD Barru membuka ruang dialog soal budidaya tembakau menunjukkan adanya kesadaran akan diversifikasi sektor pertanian di daerah. Namun, keberhasilan inisiatif ini tidak cukup hanya dengan wacana politik. Diperlukan kolaborasi konkret antara legislatif, eksekutif, dan pihak swasta untuk menyediakan sarana produksi, pelatihan petani, dan jaminan pasar hasil panen.
Comment