Menjelang 100 Hari Kerja di Pemkot Makassar, Ini Capaian Appi-Aliyah

Appi-Aliyah

Appi-Aliyah

MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Memasuki akhir masa 100 hari kerja, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham—yang dikenal sebagai pasangan MULIA—terus memacu realisasi sejumlah program strategis yang dijanjikan dalam kampanye.

Wali Kota Munafri menegaskan bahwa capaian dalam seratus hari pertama bukan merupakan tujuan akhir, melainkan tahapan awal untuk menunjukkan arah pembangunan yang terukur dan berkelanjutan.

“Ketika bicara 100 hari, bukan berarti semua target harus selesai. Tapi sudah sejauh mana program itu mulai berjalan. Contohnya pembangunan stadion, itu butuh waktu dan tahapan yang matang. Tidak mungkin rampung dalam 100 hari,” ujar Munafri.

Selama tiga bulan terakhir, Pemkot Makassar mulai menggulirkan tujuh program unggulan sebagai bagian dari visi pemerintahan MULIA. Di antaranya, program Seragam Sekolah Gratis, yang telah memasuki tahap sosialisasi dan pendataan pelaku UMKM di sektor konveksi pada seluruh kecamatan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, menyebutkan bahwa dana untuk program ini telah dialokasikan melalui mekanisme refocusing di Dinas Pendidikan.

“Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tengah menghitung dampak finansial dari kebijakan ini terhadap pendapatan APBD,” jelas Zulkifly.

Program lain yang tengah disiapkan adalah gratis pemasangan instalasi air bersih, dengan target 2.000 sambungan tahun ini. Di bidang olahraga, Pemkot telah mengalokasikan lebih dari Rp2,3 miliar untuk membangun stadion sepak bola, meliputi studi kelayakan (FS), analisis dampak lalu lintas (Amdal Lalin), dan analisis lingkungan (Amdal).

Sementara itu, program MULIA Berjasa (Berbagi Jaminan Sosial) diprioritaskan untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat. Anggaran tambahan disiapkan guna menanggung pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi warga penerima bantuan.

Dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif, pemerintah mulai membangun Makassar Creative Hub di kawasan Pantai Losari, yang diharapkan menjadi sentra pengembangan talenta muda.

Tak hanya itu, Pemkot juga mengakselerasi layanan berbasis digital melalui peluncuran Makassar Super APPs, sebuah aplikasi terpadu yang akan mengintegrasikan berbagai layanan publik. Pengembangan awal aplikasi ini telah didukung anggaran sebesar Rp400 juta.

“Ini sudah disiapkan anggarannya untuk integrasi aplikasi pemerintah kota Makassar. Nilainya sekitar Rp400 juta,” beber Zulkifly.

Zulkifly menambahkan, seluruh inisiatif tersebut tengah dijalankan secara paralel—meliputi penyusunan regulasi, pengalokasian anggaran, serta pelaksanaan teknis di lapangan.

“Kita sedang menganggarkan, menjalankan, dan menyusun regulasi secara bersamaan. InsyaAllah semua berjalan sesuai rencana dan siap dituangkan dalam RPJMD sebagai arah pembangunan lima tahun ke depan,” pungkasnya.

Comment