BARRU, LENSAMERDEKA.COM – Ketua Komisi II DPRD Barru, Syamsu Rijal, S.Pd., menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Barru tidak boleh dilakukan secara parsial atau sektoral. Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat kerja bersama Pemerintah Kabupaten Barru di ruang rapat Komisi II DPRD, Jumat (22/8/2025).

Menurut Syamsu Rijal, pemberdayaan harus bersifat holistik dan multisektoral dengan menyentuh berbagai bidang, mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial, hingga budaya.

“Tujuannya bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi memampukan masyarakat menjadi agen perubahan melalui strategi yang berakar pada kondisi lokal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, indikator keberhasilan pemberdayaan antara lain pengembangan potensi lokal, partisipasi masyarakat di seluruh tahapan program, kolaborasi antar pemangku kepentingan, serta penguatan kelembagaan lokal agar lebih profesional dan mandiri.

Syamsu Rijal juga menekankan perlunya inovasi dalam setiap program pemberdayaan sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga subjek utama pembangunan.

“Jika masyarakat terlibat aktif, maka keberlanjutan program akan lebih terjamin,” tambahnya.

Rapat kerja tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, Pj. Sekda Barru, jajaran anggota Komisi II DPRD, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Selain membahas strategi pemberdayaan, forum ini juga menyinggung pemanfaatan potensi tambang rakyat dan pertanian terpadu sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.