PANGKEP, LENSAMERDEKA.COM – Seorang pria mengalami luka serius akibat penikaman yang terjadi di Dermaga Maccini Baji, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), pada Sabtu malam, 10 Oktober 2025, sekitar pukul 19.30 WITA.
Korban diketahui bernama Guntur (38), warga Gentung, Kecamatan Labakkang. Ia mengalami luka tusuk di sisi kiri tubuhnya dan telah mendapat penanganan medis di Puskesmas Labakkang. Saat ini, kondisinya dilaporkan stabil.
Kapolsek Labakkang, IPTU Aidil Akbar, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa insiden bermula dari pertengkaran antara korban dan pelaku yang diketahui bernama Muhammad Idris (33), yang tak lain adalah rekan perjalanannya saat itu.
“Betul sekali ada kejadian penikaman. Untuk lokasi di Dermaga Maccini Baji. Berdasarkan keterangan awal, kejadian terjadi sekitar pukul 19.30 WITA,” ujar IPTU Aidil saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).
Keduanya disebut dalam kondisi dipengaruhi minuman keras saat insiden berlangsung. Menurut polisi, pertengkaran terjadi saat pelaku membonceng korban menuju dermaga. Adu mulut berujung pada aksi kekerasan, di mana pelaku mengeluarkan sebilah badik dan menikam korban.
“Korban tangan kosong, sedangkan pelaku membawa badik. Keduanya dalam pengaruh minuman, jadi kemungkinan besar hanya salah paham,” tambah IPTU Aidil.
Setelah kejadian, pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Dalam pemeriksaan awal, ia mengaku telah membuang senjata tajam yang digunakan ke laut, namun penyidik masih menyelidiki kebenaran pengakuan tersebut.
“Pelaku sudah kami amankan di Polsek Labakkang. Ia mengaku menggunakan badik untuk melukai korban, namun mengaku membuangnya ke laut. Kami masih melakukan penyelidikan apakah benar senjata itu dibuang atau disembunyikan,” jelasnya.
Pihak kepolisian saat ini masih mendalami motif di balik penikaman tersebut. Proses penyidikan lanjutan akan dilakukan setelah kondisi pelaku dan korban memungkinkan untuk dimintai keterangan lebih lengkap.
Peristiwa ini menambah daftar kekerasan yang dipicu oleh konsumsi minuman keras di wilayah Sulawesi Selatan. Selain menimbulkan korban, kasus seperti ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap peredaran minuman keras di daerah pesisir yang kerap menjadi titik rawan konflik sosial.
Comment