MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya memberantas praktik korupsi di dunia pendidikan, khususnya di tingkat SD dan SMP. Peringatan keras ini disampaikan saat membuka Sosialisasi Edukasi Anti-Korupsi bagi 400 kepala sekolah di Aula BBPMP Sulsel, Selasa (12/8/2025).
Dalam acara yang menghadirkan Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Nauli Rahim Siregar, Munafri mengingatkan bahwa sekolah bukan tempat bisnis.
“Jangan main-main di wilayah pendidikan. SD dan SMP bukan tempat bisnis. Jabatan kepala sekolah adalah amanah mulia, jangan rusak demi sejuta atau dua juta,” tegasnya.
Ia menyoroti laporan terkait pengadaan buku, seragam, hingga penerimaan siswa baru yang sarat pelanggaran prosedur. Menurutnya, jabatan harus diperoleh karena kompetensi, bukan titipan pejabat.
“Kalau duduk di posisi itu karena titipan, integritas jadi taruhan,” ujarnya.
Munafri juga mendorong penggunaan Cash Management System (CMS) untuk pengelolaan Dana BOS agar transparan dan bebas manipulasi. Hal ini sejalan dengan data Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 KPK yang mencatat 12% sekolah masih menyalahgunakan Dana BOS, dan 33% berpotensi melakukan korupsi.
Selain hukum positif, Munafri mengajak kepala sekolah menghidupkan kembali nilai budaya Siri’ sebagai benteng moral.
“Kalau kita bicara esensi Siri’, tidak akan ada orang mengambil yang bukan haknya,” katanya.
Ia menutup sambutan dengan pesan tegas: kepala sekolah adalah panutan, bukan hanya di kelas, tetapi juga dalam tata kelola anggaran.
“Hancurnya pengelolaan dana, muaranya ada di kepala sekolah. Integritas adalah fondasi kepemimpinan,” pungkasnya.
Comment