MAKASSAR, LENSAMERDEKA.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan menggelar aksi damai di pertigaan Jalan AP Pettarani–Letjen Hertasning, Makassar, Rabu (3/9/2025).
Aksi tersebut dilakukan untuk mengenang korban jiwa dalam peristiwa kerusuhan dan pembakaran Gedung DPRD Makassar beberapa waktu lalu. Massa membawa spanduk bertuliskan “Negara Harus Bertanggungjawab”, sekaligus membagikan bunga kepada pengendara sebagai simbol belasungkawa.
Kerusuhan sebelumnya menelan empat korban jiwa, tiga di antaranya tewas terjebak dalam kebakaran gedung DPRD, sementara satu orang meninggal akibat pengeroyokan massa setelah dituduh sebagai intel.
Ketua Umum HMI Badko Sulsel, Asrullah Dimas, dalam orasinya mengecam absennya aparat saat gedung DPRD terbakar. Ia menilai kondisi negara semakin memprihatinkan karena praktik represif aparat kian menguat, sementara kesejahteraan rakyat terpinggirkan.
“HMI menegaskan TNI-Polri harus kembali ke fungsi konstitusionalnya, yakni menjaga rakyat, bukan melayani kekuasaan,” tegas Asrullah.
Dalam pernyataan sikapnya, HMI Badko Sulsel mengajukan empat tuntutan kepada pemerintah dan pemangku kebijakan:
- Menuntut pertanggungjawaban negara atas jatuhnya korban serta penghentian kekerasan terhadap rakyat maupun aktivis.
- Mendesak pemerintah dan parlemen mengembalikan marwah demokrasi dengan berpihak pada aspirasi rakyat, bukan oligarki.
- Menyerukan TNI-Polri agar kembali ke fungsi konstitusionalnya menjaga rakyat.
- Meminta stakeholder Sulsel (Gubernur, Kapolda, Kajati, Pangdam, Ketua DPRD) segera memberi klarifikasi dan evaluasi atas gejolak sosial di daerah.
Selain orasi, massa juga menggelar tabur bunga dan berencana melaksanakan salat gaib. Menurut Asrullah, aksi ini menjadi bentuk belasungkawa atas korban jiwa sekaligus solidaritas bagi masyarakat yang terdampak kerusuhan.
“Aksi HMI ini adalah aksi damai. Menyampaikan aspirasi harus substansial, bukan dengan tindakan anarkis yang justru menimbulkan korban,” pungkasnya.
Comment